Pages

pregnancy calendar
Subscribe:

Labels

Friday, December 21, 2012

Twit Cuit!

Let's talk about Twitter. Hmm, Kayaknya Saya kecanduan twitter! Saya awal kenal twitter itu pertengahan 2009. Penasaran kayak apa sih socmed yang kata orang seru itu. Buka web-klik klik- sign up-klik- verifikasi- klik- log in- klik. Ta Da! Ooo cuma update status...pikir saya dulu begitu. Tidak lebih seru dari Facebook ah, apalagi minim teman harus cari follower. Ew, sounds like MLM hehehe. Satu per satu teman yang memakai Twitter semakin banyak, jadi makin asyik ternyata. ngetwit teruuus, per hari bisa berapa kali ya nah kalau di Facebook kan alay dan annoying banget kalau berkali-kali posting. 

Emang ngapain aja di Twitter?
Kalau saya sih, ngetwit yang gak penting -curcol (ha!), ngobrol, baca gosip, komen sesuatu- alias twit nyampah. Kalau yang penting ada?  Ya ada. Baca dan cari informasi tentang berbagai hal, kesehatan, isu publik, kebijakan publik dll. Saya belajar tentang ASI, IMD, Parenting, MPASI berawal dari Twitter. Yah sayang kan punya smartphone tapi cuma buat chatting dan online shopping. Ooo la la #nomention yah :-p

Ah, hari gini sering kali wartawan menulis berita berdasarkan "gosip" yang beredar di linimasa Twitland, tinggal copas, tulis ulang, jadi deh berita. di Twitter kan berbagai macam akun ada mulai dari provokator, organisasi nirlaba, online shop, calon presiden, humor dll. 

Dokumentasi Pribadi
Banyak juga tuh kuis via Twitter.
Selama 3 tahun jadi user, 2012 ini tahun keberuntungan saya lho :-) . Betapa tidak, 2x dapat hadiah yang memang saya inginkan. Pertama, Kuis AyahASI berhadiah buku perdana mereka, Catatan AyahASI. 

Kedua Kuis Diari Topi, Toko Topi Online, hadiahnya tentu saja fancy hat cantik! Seru ya, senang lho terpilih jadi pemenang kuis :D  




Dokumentasi Pribadi




Eh iya, di tahun ini juga Twitter saya di blacklist oleh Dewi Perssik hahahahaa oooh mY....gegara saya bilang film dia yang ada Mr.Bean abal-abal itu jelek *tepokjidat* terus saya juga pernah  diserang oleh fans alay-nya DePe (ini juga udah biasa,nyerang orang yang kontra. kan follower mereka di Twitter lebih kejam daripada Ibu Tirinya cinderella hahahaha)  
Saya paling suka jika ada twitwar, seru membaca 2 orang (terkenal,biasanya) yang saling berargumen seperti menonton sinetron tapi dalam bentuk teks saja :p

Yang ada di barisan follower dan following siapa aja? Ada teman kuliah dan teman SMP, selebihnya nggak kenal sih. Kalau seleb artis televisi saya nggak follow mereka, bukan apa-apa hanya saja malas memenuhi Linimasa dengan hal-hal yang yaaa kurang penting. Di list following saya ada Dokter Anaknya Arya, dan beberapa Dokter Sp.Anak terkemuka di Jakarta, ada Ustadz juga, Akun berita, Akun Humor, Penulis, dan ada Akun suami juga tentunya :-) . Lucu ya, teks bisa membuat kita tersenyum, berkerut, kesal, marah.
Kalau kata suami, Ibu jaman sekarang siapa bilang nggak bergosip? Tetap bergosip tapi pindah tempat, dari rumah tetangga ke smartphone, Twitter salah satu tempatnya. Anda setuju? :D


Monday, December 17, 2012

RUM = Anti Medis ?

http://ymcaathol.com/wp-content/uploads/2012/05/pic15-300x225.jpg
Sejatinya RUM (Rational Use of Medicine) itu mengajak kita (sebagai individu,orangtua atau pun tenakes) untuk lebih bijak dalam mengobati diri/anak.Gak mudah makan/minum obat hanya karena sakit ringan apalagi antibiotik tp cukup dirawat secara alami. Tapi sekarang jadi melenceng, malah muncul ekstrimis, antivaksin,antiobat bahkan antidokter. Mencari dokter yang pro RUM memang tidak mudah, dan menjadi orangtua yang memahami RUM juga tidak mudah but it's our responsibility as a parents. Saya pun masih belajar,memahami RUM, sejauh apa saya bisa melakukan home treatment jika Arya sakit. 
Arya sempat agak sulit bernafas di malam hari karena ngrok2, saya coba dengan berjemur serta terapi uap ruang beberapa kali. Cukup membantu., lendir juga sempat keluar dari hidungnya. Suatu ketika Arya ternyata kena batpil, awalnya saya lakukan home treatment seperti sebelumnya tapi ternyata tetap sesak nafas. ok, saya putuskan ke dokter karena tidak tega.Kalau Arya muntah secara alami sih saya lebih lega, karena membantu mengeluarkan lendir.

Dokter jaga memberi obat flu dan batuk, tapi saya hanya memberi obat flu saja karena butuh untuk lendirnya, itu juga hanya 3x, Arya tidak demam/rewel jadi tidak perlu over treatment. Untuk batuknya, saya tidak beri obat, karena frekuensi batuk Arya Jarang dan tidak mengganggu. lagipula WHO kurang menyarankan obat batuk untuk bayi&anak-anak jika hanya batuk biasa (tetap perlu diagnosa ya untuk tahu batuk biasa atau tidak) karena batuk kan respon alami tubuh. Saya tetap rutin terapi uap ruang, jemur, ngASI persering, banyak istirahat.  Jangan lupa, Observasi observasi dan observasi! Nah, kadangkala hometreatment bisa jadi overtreatment, saat anak butuh dokter , ortu kekeuh ga mau. Hati-hati! jangan sampai anak sudah terlanjur kronis tetapi kita terlambat menangani 

Nah, ada juga ortu ,tenakes yang sakit ringan maunya cepat sembuh, dipakailah antibiotik! Batpil, radang,demam langsung hajar antibiotik walau belum tentu sakitnya karena bakteri. Tahu kalau bakteri/virus? berarti butuh cek lab kan. Kita sebagai pasien punya hak koq untuk meminta cek lab dan penjelasan detail. Perlu diingat, virus cuma bisa mati lewat kekebalan dan tubuh yang fit, tidak bisa pakai antibiotik! Antibiotik bukan obat 'dewa'. Tapi, semua pilihan dan gaya anda dalam parenting adalah keputusan anda, yang mengenal anak anda ya anda sendiri. Sesuaikan dengan apa yang dibutuhkan si kecil :).